Jumat, 18 Juli 2014

DDS



1.      Pembahasan materi 2:
·         Perkembangan sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah. Sejarah sebagai suatu dispilin ilmu dalam istilah moderen baru lahir pada abad ke-19 bersama dengan gerakan spesialisasi ilmu-ilmu sosial. Arsitek sejarah dalam pengertian moderen adalah “Otto van Ranke.” Berbeda dengan tradisi sebelumnya yang menggunakan kronik, maka sejarah moderen menekankan penggunaan arsip dalam penulisan sejarah. 
·         Perkembangan ilmu sejarah di Indonesia
Pada zaman dahulu masyarakat belum bisa menulis dengan menggunakan buku, karena zaman dulu belum ada mesin modern, tulisan pertama kali dutulis di atas batu, daun, tubuh pohon, bahkan di logan. Hal ini bertujuan agar tidak terlupakan apa yang telah diingat dan dipelajari.
Salah satu bukti peninggalannya adalah prasasti. Di candi-candi, banyak prasasti, hal ini menunjukkan pentingnya tulisan. Di Indonesia, ada 3.000 prasasti kuno. Salah satu prasasti tertua menggunakan bahasa sanskerta di pengaruhi bahasa india
2.      Pembahasan materi 5:
·         Pengertian sumber sejarah
Sumber sejarah adalah sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung menyampaikan kepada kita tentang sesuatu kenyataan pada masa lalu. Suatu sumber sejarah mungkin merupakan suatu hasil aktivitas manusia yang memberikan informasi tentang kehidupan manusia. Bagi sejarawan, sumber sejarah ini merupakan alat, bukan tujuan akhir.
·         Sumber primer
sumber primer adalah suatu dokumen atau sumber informasi lain yang diciptakan pada atau di sekitar waktu yang sedang dipelajari, sering kali oleh orang yang sedang dipelajari. Kata "primer" dalam hal ini bukan berarti superior, melainkan merujuk pada kenyataan bahwa sumber tersebut dibuat oleh pelaku primer. Sumber semacam ini dibedakan dari sumber sekunder, yang merupakan karya historis, seperti buku atau artikel, yang dibuat berdasarkan sumber-sumber primer
·         Sumber sekunder
Sumber sekunder adalah istilah yang digunakan dalam historiografi untuk merujuk pada karya sejarah yang ditulis berdasarkan pada sumber-sumber primer dan biasanya dengan merujuk pula pada sumber-sumber sekunder lainnya. Hampir semua tulisan ilmiah yang diterbitkan sekarang adalah sumber sekunder. Sumber sekunder ideal biasanya mengandung laporan peristiwa pada masa lampau berikut generalisasi, analisis, sintesis, interpretasi, dan atau evaluasi terhadap peristiwa tersebut.
·         Contoh sumber-sumber sejarah
-          Sumber tertulis
Penggunaan sumber tertulis dalam penelitian sejarah amatlah penting. Biasanya sumber tertulis dapat memberikan informasi aspek-aspek yang akan kita teliti, misalnya aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dan lainlain. Dilihat dari segi bentuknya, sumber tertulis dapat berbentuk tulisan yang tercetak dan tulisan yang masih ditulis tangan atau manuskrip. Ada beberapa contoh sumber tertulis yang dapat dijadikan sumber penelitian sejarah, yaitu sebagai berikut.
a)      Laporan-laporan
Laporan yang lengkap akan banyak memberikan informasi yang penting bagi penelitian sejarah. Kita dapat menggunakan laporan, baik yang dibuat oleh lembaga resmi pemerintah maupun nonpemerintah.
b)      Notulen rapat
Hal-hal yang menjadi materi pembicaraan rapat biasanya dicatat oleh salah seorang petugas. Catatan tersebut disebut notulen rapat. Notulen rapat memberikan informasi yang berharga dalam penelitian sejarah, apalagi bila notulen rapat yang kita temukan itu masih dalam bentuk tulisan tangan si petugas penulis.
c)      Surat-surat
Surat biasanya dapat berupa tulisan yang singkat, dapat pula surat yang panjang dan ada lampirannya. Baik surat yang pendek maupun surat yang panjang merupakan sesuatu yang berharga dalam penelitian sejarah. Apabila kita menemukan surat yang ada lampirannya, maka kita kemungkinan akan menemukan banyak data atau informasi yang kita butuhkan dalam penelitian.
d)      Catatan pribadi
Catatan pribadi adalah catatan yang dibuat oleh seorang individu yang menceritakan pengalamannya yang ia pandang penting untuk dicatat. Biasanya ada orang-orang tertentu yang memiliki kebiasaan untuk menulis pengalamannya.
-          Sumber lisan
Sumber lisan diperoleh melalui wawancara. Metode yang digunakan dalam pengumpulan sumber lisan tersebut dikenal sebagai Oral History. Data sejarah yang kita peroleh dalam sejarah lisan ialah apa yang ada dalam memori informan, baik sebagai saksi langsung maupun tidak langsung. Kebenaran sumber lisan ini sangat tergantung pada penuturan informan yang diwawancarai.
-          Sumber benda
sumber yang di peroleh dari peninggalan-peninggalan tertulis yang mencatat peristiwa yang terjadi pada lampau, seperti prasasti piagam, autobiografi, dokumen, koran, dan sebagainya.
3.      Pembahasan materi 6:
·         Ilmu bantu sejarah memiiliki pengertian Ilmu- ilmu yang dapat dijadikan sumber-sumber utama bagi para sejarawan dalam penelitian dan penyusunan kembali (rekonstruksi) sejarah.
·         Macam-macam ilmu bantu sejarah
-          PALEONTOLOGI : mengkaji fosil-fosil
-          PALEOANTROPOLOGI : mempelajari manusia purba
-          ARKEOLOGI : penggalian / ekskavasi artefak atau ekofak
-          PALEOGRAFI : mengkaji tentang tulisan kuno yang khas dan berguna untuk menentukan tanggal, tempat asli, pengarang manuskrip.
-          EPIGRAFI : perbedaannya dengan paleografi pada materi yang digunakan untuk menulis (batu, logam, gading)‏
-          IKONOGRAFI : ilmu tentang patung-patung kuno dari jaman prasejarah
-          NUMISMATIK : ilmu yang mempelajari mata uang
-          ILMU KERAMIK : mengkaji tentang hasil keramik (tembikar, porselein)
-          GENEALOGI : pengetahuan mengenai asal usul nenek moyang
-          FILOLOGI : mempelajari naskah-naskah kuno
·         Fungsi dan kegunaan ilmu bantu sejarah
Dalam proses rekonstrusksi masa lampau, sejarawan memerlukan beberapa ilmu bantu sejarah. Namun dalam penggunaan ilmu bantu tersebut harus disesuaikan dengan topik atau periode yang dikaji. Adapun Fungsi dan keguanaan dari ilmu bantu tersebut adalah sebagai “alat (tools) yang membantu analisis secara kritis dan ilmiah.”
4.      Pembahasan materi 10:
·         Pengertian pembabakan sejarah
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu (Periodisasi/Pembabakan waktu).
·         Dasar pembabakan sejarah
-          Spasial, berkaitan dengan ruang, dalam hal penulisan sejarah berkaitan dengan tempat berlangsungnya peristiwa sejarah.
-          Temporal, berkaitan dengan waktu, yaitu kapan peristiwa sejarah itu terjadi. Dalam kaitannya dengan waktu tentu ada awal dan akhir dari suatu peristiwa sejarah.
-          Tematis, berkaitan dengan tema atau topik dari suatu peristiwa sejarah. Sebagai contohnya mengenai topik sejarah perjuangan kemerdekaan, sejarah pemerintahan orde lama, atau sejarah pemerintahan orde baru.
·         Contoh pembabakan sejarah
-          Jaman Prasejarah
Pembabakan ini merupakan pembabakan pada jaman manusia belum mengenal tulisan. Sebagai contohnya akan dijelaskan di bawah ini; Pembabakan Jaman Prasejarah berdasarkan geologi, terdiri dari:
a)      ARKAEKUM
Jaman tertua, zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.
b)      PALEOZOIKUM
Jaman primer atau jaman hidup tua, jaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada jaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.
c)      MESOZOIKUM
Jaman sekunder atau jaman hidup pertengahan. Jaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada jaman pertengahan jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar, sehingga pada jaman ini sering disebut juga dengan jaman reptil. Setelah berakhirnya jaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan.
d)      NEOZOIKUM
Jaman hidup baru, jaman ini dibedakan menjadi dua jaman, yaitu:
-          Tersier atau jaman ketiga,
Jaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari jaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primata, contohnya kera.
-          Kuartier atau jaman keempat,
Jaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan jaman terpenting. Dan jaman ini dibagi lagi menjadi dua jaman yaitu yang disebut dengan jaman Pleistocen dan Holocen. Jaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba. Jaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada jaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
5.      Pembahasan materi 11:
·         Perkembangan sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah. Sejarah sebagai suatu dispilin ilmu dalam istilah moderen baru lahir pada abad ke-19 bersama dengan gerakan spesialisasi ilmu-ilmu sosial. Arsitek sejarah dalam pengertian moderen adalah “Otto van Ranke.” Berbeda dengan tradisi sebelumnya yang menggunakan kronik, maka sejarah moderen menekankan penggunaan arsip dalam penulisan sejarah.
·         Permasalahan ilmu sejarah
-          Munculnya subjektivitas
Berbicara mengenai objektifitas misalnya dalam kegiatan kesejarahan, maka akan timbul masalah yang menyangkut bagian-bagaian dari kegiatan sejarah di mana subjektifitas tidak dapat dihindarkan. Sebagai kelanjutan dari kritik sejarah, maka sejarawan harus melalui langkah membuat interpretasi terhadap fakta-fakta sejarah dan selanjutnya memilihnya untuk disusun dalam suatu cerita sejarah. Langkah interpretasi serta penulisan cerita sejarah ini yang di dalamnya banyak hal yang menyangkut kegiatan yang bersifat subjektif dari sejarawan.
-          Tidak dapat meraih kebenaran mutlak
Dalam ilmu sejarah kita tidak dapat meraih kebenaran mutlak karena kompleksnya permasalahan kehidupan itu sendiri. Sehingga kita harus berendah hati mau mempertimbangkan klaim kebenaran yang diajukan oleh kelompok lain.
-          Generalisasi
Dalam hal ini sejarawan biasanya tidak menjadikan generalisasi sebagai tujuan utamanya, Mereka lebih memusatkan perhatian pada usaha menerangkan, untuk kemudian menjelaskan jalan sebenar-benarnya dari peristiwa-peristiwa khusus, yaitu kejadian-kejadian dalam dimensi waktu, tempat serta kondisi-kondisi tertentu.
·         Karakteristik ilmu sejarah
-          PERIODISASI
Periodisasi adalah pembabakan waktu yang digunakan untuk berbagai peristiwa. Periodisasi yang dibuat para ahli tentang suatu peristiwa yang sama dapat berbeda-beda bentuknya dikarenakan alasan pribadi atau subyektif.
-          KRONOLOGI
Kronologi adalah penentuan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah. Kronologi berdasarkan hari kejadian atau tahun terjadinya peristiwa sejarah.
-          KRONIK
Kronik adalah catatan tentang waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah.
-          HISTORIOGRAFY (Penulisan Sejarah)
Historiogray adalah oses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibavca orang lain. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisan nya. Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok pemikiran yang diajukan.
6.      Pembahasan materi 12:
·         Nilai sejarah
-          Memberikan kesadaran waktu
-          Memperkokoh rasa kebangsaan
-          Memberikan pelajaran yang baik
-          Memberikan ketegasan identitas nasional dan kepribadian suatu bangsa
-          Sumber inspirasi
-          Sarana rekreatif
·         Fungsi sejarah
-          Fungsi Umum
sejarah sebagai sumber pengetahuan untuk mengetahui masa lampau yaitu peristiwa-peristiwa penting dengan berbagai permasalahannya.
-          Fungsi Khusus
a)      Fungsi intrinsik/hakiki : media untuk masa lampau sebagai ilmu
b)      Fungsi ekstrinsik/fungsi diluar dirinya : sebagai fungsi edukatif yang mencakup pendidikan, nalar, moral, kebijakan, politik, perubahan, masa depan, dan ilmu bantu.
·         Kegunaan sejarah
-          Menurut March Bloch, sejarah berguna untuk hal-hal berikut :
a)      Menentukan kebijaksanaan pada masa depan
b)      Mengambangkan sikap anak agar cinta tanah air
c)       Dengan cara yang unik, dapat mengetahui cita-cita dan perilaku tokoh
-          Menurut Nugroho Notosusanto, sejarah berguna untuk:
a)      Edukatif (pendidikan)
b)      Instruktif (pengajaran)
c)       Inspirasi (ilham)
d)      Rekreasi (keseragaman)
-          Menurut Prof. Dr. Kuntowijoyo, sejarah memiliki kegunaan :
a)      Guna sejarah secara instrinsik :
Ø  sejarah sebagai ilmu
Ø  sejarah sebagai cara untuk mengetahui masa lampau
Ø  sejarah sebagai profesi
b)      Guna sejarah sebagai ekstrinsik:
sejarah dapat digunakan sebagai pendidikan dalam segi-segi berikut :
Ø  Moral
Ø  Penalaran
Ø  Politik
Ø  Kebijakan
Ø  Perubahan
Ø  masa depan
Ø  Keindahan
Ø  ilmu bantu
·         sejarah sebagai wahana pendidikan
Pendidikan sejarah merupakan bagian integral dari usaha penanaman nilai-nilai yang fungsional untuk menanamkan pengetahuan. Pendidikan sejarah perlu mentransfer nilai-nilai etik dan moral yang mendasari cara berfikir, cara bersikap, dan berperilaku seseorang untuk mewujudkan keharmonisan kehidupan individu, kelompok masyarakat atau bangsa dalam membangun perdamaian, toleransi dan kesediaan menerima perbedaan. Jelas kiranya bahwa sejarah memiliki nilai didaktis yang mengajak generasi berikutnya dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman nenek moyangnya. Lagi pula, agar suri tauladan mereka dapat menjadi model bagi keturunannya.
7.      Pembahasan materi 13:
·         Pengertian historiografi dan filsafat sejarah
-          Historiografi adalah pengerjaan studi sejarah secara akademis dan kritis dengan berusaha sejauh mungkin mencari kebenaran dari setiap fakta, yang bermula dari suatu pertanyaan pokok yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Atau dengan kata lain, historiografi merupakan puncak penulisan dari semua fakta sejarah yang telah ditemukan.
-          Filsafat sejarah adalah cabang dari filsafat yang mempelajari tentang prinsip-prinsip mendasar (hakekat) sejarah sejauh dapat ditangkap oleh akal dan dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah, artinya bersifat rasional-ilmiah. Filsafat sejarah mempelajari prinsip-prinsip dasar keilmuan sejarah. Filsafat sejarah membicarakan “ada” sebagai sejarah.
·         Bentuk historiografi sejarah
-          Penulisan (historiografi) sejarah tradisional
Sesuai dengan namanya yaitu historiografi tradisional, maka historiografi tersebut berasal dari masa tradisional yaitu masa-masa kerajaan kuno. Penulisnya adalah para pujangga atau yang lain, yang memang menjabat dalam struktur birokrasi tradisional yang bertugas menyusun sejarah (babad/hikayat).
Contoh historiografi tradisional diantaranya Sejarah Melayu, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, Babad Tanah Jawi, Babad Pajajaran, Babad Kartasura, dan masih ada yang lain.
-           Penulisan (Historiografi) sejarah colonial
Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang membahas masalah penjajahan atas Indonesia oleh Belanda. Penulisan tersebut dilakukan oleh orang Belanda. Bahkan banyak diantara mereka yang tidak pernah berkunjung di Indonesia. Sumber-sumber yang digunakan adalah arsip-arsip di Negara Belanda dan di Jakarta (Batavia). Pada umumnya tidak menggunakan atau mengabaikan sumber-sumber dari Indonesia. Sesuai dengan namanya, yaitu historiografi kolonial, maka sebenarnya kuranglah tepat jika disebut penulisan Indonesia, dan lebih tepat apabila disebut sejarah bangsa Belanda di Hindia-Belanda.
Itulah sebabnya sifat pokok dari historiografi kolonial adalah Eropa sentris atau Belanda sentris. Dalam tulisan yang diuraikan secara panjang lebar adalah aktivitas bangsa Belanda, pemerintahan kolonial, aktivitas para pegawai kompeni (orang-orang kulit putih), dan seluk beluk kegiatan para Gubernur Jenderal dalam menjalankan tugasnya di tanah jajahannya yaitu di Indonesia. Adapun uraian tentang aktivitas rakyat jajahan diabaikan sama sekali.
-          Penulisan (historiografi) sejarah nasional
Setelah Bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka sejak saat itu dilakukan perubahan penulisan sejarah Indonesia yang sudah ada. Keadaan rakyat dan bangsa Indonesia harus benar-benar menjadi focus perhatian, menjadi sasaran penulisan sejarah yang harus diungkap sampai tuntas sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada.  Adapun yang dimaksud dengan sejarah Indonesia adalah sejarah yang mengungkapkan kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala aktivitasnya, baik politik, ekonomi, sosial, maupun budaya.
·         Hubungan historiografi dengan filsafat sejarah
Historiografi bukanlah hal sepele baggi filsafat sejarah. Banyak ahli filsafat sejarah tidak menganggap historiografi itu bagian dari filsafat sejarah. Alasannya karena historiografi merupakan bagian dari penulisan sejarah itu sendiri. Dari sudut pandang ilmu sejarah historiografi itu cukup menarik.