1. Pembahasan materi 2:
·
Perkembangan
sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan
pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat
manusia pada masa lalu yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode
yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang
diakui oleh para pakar sejarah. Sejarah sebagai suatu dispilin ilmu dalam
istilah moderen baru lahir pada abad ke-19 bersama dengan gerakan spesialisasi
ilmu-ilmu sosial. Arsitek sejarah dalam pengertian moderen adalah “Otto van
Ranke.” Berbeda dengan tradisi sebelumnya yang menggunakan kronik, maka sejarah
moderen menekankan penggunaan arsip dalam penulisan sejarah.
·
Perkembangan ilmu sejarah di
Indonesia
Pada zaman dahulu masyarakat belum bisa menulis
dengan menggunakan buku, karena zaman dulu belum ada mesin modern, tulisan
pertama kali dutulis di atas batu, daun, tubuh pohon, bahkan di logan. Hal ini
bertujuan agar tidak terlupakan apa yang telah diingat dan dipelajari.
Salah satu bukti peninggalannya adalah prasasti. Di
candi-candi, banyak prasasti, hal ini menunjukkan pentingnya tulisan. Di
Indonesia, ada 3.000 prasasti kuno. Salah satu prasasti tertua menggunakan
bahasa sanskerta di pengaruhi bahasa india
2.
Pembahasan materi 5:
·
Pengertian sumber sejarah
Sumber
sejarah adalah sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung menyampaikan
kepada kita tentang sesuatu kenyataan pada masa lalu. Suatu sumber sejarah
mungkin merupakan suatu hasil aktivitas manusia yang memberikan informasi tentang
kehidupan manusia. Bagi sejarawan, sumber sejarah ini merupakan alat, bukan
tujuan akhir.
·
Sumber
primer
sumber primer
adalah suatu dokumen atau sumber informasi
lain yang diciptakan pada atau di sekitar waktu yang sedang dipelajari, sering
kali oleh orang yang sedang dipelajari. Kata "primer" dalam hal ini
bukan berarti superior, melainkan merujuk pada kenyataan bahwa sumber tersebut
dibuat oleh pelaku primer. Sumber semacam ini dibedakan dari sumber sekunder, yang merupakan karya historis, seperti buku atau artikel,
yang dibuat berdasarkan sumber-sumber primer
·
Sumber sekunder
Sumber sekunder
adalah istilah yang digunakan dalam historiografi untuk merujuk pada karya sejarah yang ditulis
berdasarkan pada sumber-sumber primer dan biasanya dengan merujuk pula
pada sumber-sumber sekunder lainnya. Hampir semua tulisan ilmiah yang
diterbitkan sekarang adalah sumber sekunder. Sumber sekunder ideal biasanya
mengandung laporan peristiwa pada masa lampau berikut generalisasi, analisis,
sintesis, interpretasi, dan atau evaluasi terhadap peristiwa tersebut.
·
Contoh sumber-sumber sejarah
-
Sumber tertulis
Penggunaan
sumber tertulis dalam penelitian sejarah amatlah penting. Biasanya sumber
tertulis dapat memberikan informasi aspek-aspek yang akan kita teliti, misalnya
aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dan lainlain. Dilihat dari segi
bentuknya, sumber tertulis dapat berbentuk tulisan yang tercetak dan tulisan
yang masih ditulis tangan atau manuskrip. Ada beberapa contoh sumber tertulis
yang dapat dijadikan sumber penelitian sejarah, yaitu sebagai berikut.
a)
Laporan-laporan
Laporan
yang lengkap akan banyak memberikan informasi yang penting bagi penelitian
sejarah. Kita dapat menggunakan laporan, baik yang dibuat oleh lembaga resmi
pemerintah maupun nonpemerintah.
b)
Notulen
rapat
Hal-hal
yang menjadi materi pembicaraan rapat biasanya dicatat oleh salah seorang
petugas. Catatan tersebut disebut notulen rapat. Notulen rapat memberikan
informasi yang berharga dalam penelitian sejarah, apalagi bila notulen rapat
yang kita temukan itu masih dalam bentuk tulisan tangan si petugas penulis.
c)
Surat-surat
Surat
biasanya dapat berupa tulisan yang singkat, dapat pula surat yang panjang dan
ada lampirannya. Baik surat yang pendek maupun surat yang panjang merupakan sesuatu
yang berharga dalam penelitian sejarah. Apabila kita menemukan surat yang ada
lampirannya, maka kita kemungkinan akan menemukan banyak data atau informasi
yang kita butuhkan dalam penelitian.
d)
Catatan
pribadi
Catatan
pribadi adalah catatan yang dibuat oleh seorang individu yang menceritakan
pengalamannya yang ia pandang penting untuk dicatat. Biasanya ada orang-orang
tertentu yang memiliki kebiasaan untuk menulis pengalamannya.
-
Sumber
lisan
Sumber
lisan diperoleh melalui wawancara. Metode yang digunakan dalam pengumpulan
sumber lisan tersebut dikenal sebagai Oral History. Data sejarah yang
kita peroleh dalam sejarah lisan ialah apa yang ada dalam memori informan, baik
sebagai saksi langsung maupun tidak langsung. Kebenaran sumber lisan ini sangat
tergantung pada penuturan informan yang diwawancarai.
-
Sumber
benda
sumber
yang di peroleh dari peninggalan-peninggalan tertulis yang mencatat peristiwa
yang terjadi pada lampau, seperti prasasti piagam, autobiografi, dokumen,
koran, dan sebagainya.
3. Pembahasan materi 6:
·
Ilmu
bantu sejarah memiiliki pengertian Ilmu- ilmu yang dapat dijadikan
sumber-sumber utama bagi para sejarawan dalam penelitian dan penyusunan kembali
(rekonstruksi) sejarah.
·
Macam-macam
ilmu bantu sejarah
-
PALEONTOLOGI : mengkaji fosil-fosil
-
PALEOANTROPOLOGI : mempelajari
manusia purba
-
ARKEOLOGI : penggalian / ekskavasi
artefak atau ekofak
-
PALEOGRAFI : mengkaji tentang
tulisan kuno yang khas dan berguna untuk menentukan tanggal, tempat asli,
pengarang manuskrip.
-
EPIGRAFI : perbedaannya dengan
paleografi pada materi yang digunakan untuk menulis (batu, logam, gading)
-
IKONOGRAFI : ilmu tentang
patung-patung kuno dari jaman prasejarah
-
NUMISMATIK : ilmu yang mempelajari
mata uang
-
ILMU KERAMIK : mengkaji tentang
hasil keramik (tembikar, porselein)
-
GENEALOGI : pengetahuan mengenai
asal usul nenek moyang
-
FILOLOGI : mempelajari naskah-naskah
kuno
·
Fungsi dan kegunaan ilmu bantu
sejarah
Dalam
proses rekonstrusksi masa lampau, sejarawan memerlukan beberapa ilmu bantu
sejarah. Namun dalam penggunaan ilmu bantu tersebut harus disesuaikan dengan
topik atau periode yang dikaji. Adapun Fungsi dan keguanaan dari ilmu bantu
tersebut adalah sebagai “alat (tools) yang membantu analisis secara
kritis dan ilmiah.”
4. Pembahasan materi 10:
·
Pengertian
pembabakan sejarah
Sejarah
memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal
(waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu
peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu
masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Pengertian periodisasi sejarah
berkaitan erat dengan pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu
(Periodisasi/Pembabakan waktu).
·
Dasar
pembabakan sejarah
-
Spasial, berkaitan dengan ruang,
dalam hal penulisan sejarah berkaitan dengan tempat berlangsungnya peristiwa
sejarah.
-
Temporal, berkaitan dengan waktu,
yaitu kapan peristiwa sejarah itu terjadi. Dalam kaitannya dengan waktu tentu
ada awal dan akhir dari suatu peristiwa sejarah.
-
Tematis, berkaitan dengan tema atau
topik dari suatu peristiwa sejarah. Sebagai contohnya mengenai topik sejarah
perjuangan kemerdekaan, sejarah pemerintahan orde lama, atau sejarah
pemerintahan orde baru.
·
Contoh
pembabakan sejarah
-
Jaman Prasejarah
Pembabakan ini merupakan pembabakan
pada jaman manusia belum mengenal tulisan. Sebagai contohnya akan dijelaskan di
bawah ini; Pembabakan Jaman Prasejarah berdasarkan geologi, terdiri dari:
a) ARKAEKUM
Jaman tertua, zaman ini berlangsung kira-kira
2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada
kehidupan.
b) PALEOZOIKUM
Jaman primer atau jaman hidup tua,
jaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada jaman ini
seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang
punggung.
c) MESOZOIKUM
Jaman sekunder atau jaman hidup
pertengahan. Jaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada jaman
pertengahan jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar, sehingga pada jaman
ini sering disebut juga dengan jaman reptil. Setelah berakhirnya jaman sekunder
ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui
yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami
kepunahan.
d) NEOZOIKUM
Jaman hidup baru, jaman ini
dibedakan menjadi dua jaman, yaitu:
-
Tersier atau jaman ketiga,
Jaman ini berlangsung sekitar 60
juta tahun. Yang terpenting dari jaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis
binatang menyusui seperti jenis primata, contohnya kera.
-
Kuartier atau jaman keempat,
Jaman ini ditandai dengan adanya
kehidupan manusia sehingga merupakan jaman terpenting. Dan jaman ini dibagi
lagi menjadi dua jaman yaitu yang disebut dengan jaman Pleistocen dan Holocen.
Jaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai
dengan adanya manusia purba. Jaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira
20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada jaman ini
ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri
seperti manusia sekarang.
5. Pembahasan
materi 11:
·
Perkembangan sejarah sebagai ilmu
Sejarah
sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang
terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara sistematis
dan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode
serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah. Sejarah sebagai suatu
dispilin ilmu dalam istilah moderen baru lahir pada abad ke-19 bersama dengan
gerakan spesialisasi ilmu-ilmu sosial. Arsitek sejarah dalam pengertian moderen
adalah “Otto van Ranke.” Berbeda dengan tradisi sebelumnya yang menggunakan
kronik, maka sejarah moderen menekankan penggunaan arsip dalam penulisan
sejarah.
·
Permasalahan
ilmu sejarah
-
Munculnya subjektivitas
Berbicara mengenai objektifitas
misalnya dalam kegiatan kesejarahan, maka akan timbul masalah yang menyangkut
bagian-bagaian dari kegiatan sejarah di mana subjektifitas tidak dapat
dihindarkan. Sebagai kelanjutan dari kritik sejarah, maka sejarawan harus
melalui langkah membuat interpretasi terhadap fakta-fakta sejarah dan
selanjutnya memilihnya untuk disusun dalam suatu cerita sejarah. Langkah
interpretasi serta penulisan cerita sejarah ini yang di dalamnya banyak hal
yang menyangkut kegiatan yang bersifat subjektif dari sejarawan.
-
Tidak dapat meraih kebenaran mutlak
Dalam ilmu sejarah kita tidak dapat
meraih kebenaran mutlak karena kompleksnya permasalahan kehidupan itu sendiri.
Sehingga kita harus berendah hati mau mempertimbangkan klaim kebenaran yang
diajukan oleh kelompok lain.
-
Generalisasi
Dalam hal ini sejarawan biasanya
tidak menjadikan generalisasi sebagai tujuan utamanya, Mereka lebih memusatkan
perhatian pada usaha menerangkan, untuk kemudian menjelaskan jalan
sebenar-benarnya dari peristiwa-peristiwa khusus, yaitu kejadian-kejadian dalam
dimensi waktu, tempat serta kondisi-kondisi tertentu.
·
Karakteristik ilmu sejarah
-
PERIODISASI
Periodisasi
adalah pembabakan waktu yang digunakan untuk berbagai peristiwa. Periodisasi
yang dibuat para ahli tentang suatu peristiwa yang sama dapat berbeda-beda
bentuknya dikarenakan alasan pribadi atau subyektif.
-
KRONOLOGI
Kronologi
adalah penentuan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah. Kronologi
berdasarkan hari kejadian atau tahun terjadinya peristiwa sejarah.
-
KRONIK
Kronik
adalah catatan tentang waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah.
-
HISTORIOGRAFY
(Penulisan Sejarah)
Historiogray
adalah oses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang telah
diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran
terhadap data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan
hanya sekedar untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibavca orang lain.
Oleh karena itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisan nya.
Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti
pokok-pokok pemikiran yang diajukan.
6. Pembahasan materi 12:
·
Nilai
sejarah
-
Memberikan
kesadaran waktu
-
Memperkokoh
rasa kebangsaan
-
Memberikan
pelajaran yang baik
-
Memberikan
ketegasan identitas nasional dan kepribadian suatu bangsa
-
Sumber
inspirasi
-
Sarana
rekreatif
·
Fungsi
sejarah
-
Fungsi
Umum
sejarah
sebagai sumber pengetahuan untuk mengetahui masa lampau yaitu
peristiwa-peristiwa penting dengan berbagai permasalahannya.
-
Fungsi
Khusus
a)
Fungsi
intrinsik/hakiki : media untuk masa lampau sebagai ilmu
b)
Fungsi
ekstrinsik/fungsi diluar dirinya : sebagai fungsi edukatif yang mencakup
pendidikan, nalar, moral, kebijakan, politik, perubahan, masa depan, dan ilmu
bantu.
·
Kegunaan
sejarah
-
Menurut
March Bloch, sejarah berguna untuk hal-hal berikut :
a)
Menentukan
kebijaksanaan pada masa depan
b)
Mengambangkan
sikap anak agar cinta tanah air
c)
Dengan
cara yang unik, dapat mengetahui cita-cita dan perilaku tokoh
-
Menurut
Nugroho Notosusanto, sejarah berguna untuk:
a)
Edukatif
(pendidikan)
b)
Instruktif
(pengajaran)
c)
Inspirasi
(ilham)
d)
Rekreasi
(keseragaman)
-
Menurut
Prof. Dr. Kuntowijoyo, sejarah memiliki kegunaan :
a)
Guna
sejarah secara instrinsik :
Ø
sejarah
sebagai ilmu
Ø
sejarah
sebagai cara untuk mengetahui masa lampau
Ø
sejarah
sebagai profesi
b)
Guna
sejarah sebagai ekstrinsik:
sejarah
dapat digunakan sebagai pendidikan dalam segi-segi berikut :
Ø
Moral
Ø
Penalaran
Ø
Politik
Ø
Kebijakan
Ø
Perubahan
Ø
masa
depan
Ø
Keindahan
Ø
ilmu
bantu
·
sejarah
sebagai wahana pendidikan
Pendidikan
sejarah merupakan bagian integral dari usaha penanaman nilai-nilai yang
fungsional untuk menanamkan pengetahuan. Pendidikan sejarah perlu mentransfer
nilai-nilai etik dan moral yang mendasari cara berfikir, cara bersikap, dan
berperilaku seseorang untuk mewujudkan keharmonisan kehidupan individu,
kelompok masyarakat atau bangsa dalam membangun perdamaian, toleransi dan
kesediaan menerima perbedaan. Jelas kiranya bahwa sejarah memiliki nilai
didaktis yang mengajak generasi berikutnya dapat mengambil hikmah dan pelajaran
dari pengalaman nenek moyangnya. Lagi pula, agar suri tauladan mereka dapat
menjadi model bagi keturunannya.
7. Pembahasan materi 13:
·
Pengertian
historiografi dan filsafat sejarah
-
Historiografi
adalah pengerjaan studi sejarah secara akademis dan kritis dengan berusaha
sejauh mungkin mencari kebenaran dari setiap fakta, yang bermula dari suatu
pertanyaan pokok yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Atau dengan kata lain,
historiografi merupakan puncak penulisan dari semua fakta sejarah yang telah
ditemukan.
-
Filsafat
sejarah adalah cabang dari filsafat yang mempelajari tentang prinsip-prinsip
mendasar (hakekat) sejarah sejauh dapat ditangkap oleh akal dan dapat
dipertanggung-jawabkan secara ilmiah, artinya bersifat rasional-ilmiah.
Filsafat sejarah mempelajari prinsip-prinsip dasar keilmuan sejarah. Filsafat
sejarah membicarakan “ada” sebagai sejarah.
·
Bentuk
historiografi sejarah
-
Penulisan (historiografi) sejarah
tradisional
Sesuai dengan namanya yaitu
historiografi tradisional, maka historiografi tersebut berasal dari masa
tradisional yaitu masa-masa kerajaan kuno. Penulisnya adalah para pujangga atau
yang lain, yang memang menjabat dalam struktur birokrasi tradisional yang
bertugas menyusun sejarah (babad/hikayat).
Contoh historiografi tradisional
diantaranya Sejarah Melayu, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, Babad Tanah
Jawi, Babad Pajajaran, Babad Kartasura, dan masih ada yang lain.
-
Penulisan (Historiografi) sejarah
colonial
Historiografi kolonial merupakan
penulisan sejarah yang membahas masalah penjajahan atas Indonesia oleh Belanda.
Penulisan tersebut dilakukan oleh orang Belanda. Bahkan banyak diantara mereka
yang tidak pernah berkunjung di Indonesia. Sumber-sumber yang digunakan adalah
arsip-arsip di Negara Belanda dan di Jakarta (Batavia). Pada umumnya tidak
menggunakan atau mengabaikan sumber-sumber dari Indonesia. Sesuai dengan
namanya, yaitu historiografi kolonial, maka sebenarnya kuranglah tepat jika
disebut penulisan Indonesia, dan lebih tepat apabila disebut sejarah bangsa
Belanda di Hindia-Belanda.
Itulah sebabnya sifat pokok dari
historiografi kolonial adalah Eropa sentris atau Belanda sentris. Dalam tulisan
yang diuraikan secara panjang lebar adalah aktivitas bangsa Belanda,
pemerintahan kolonial, aktivitas para pegawai kompeni (orang-orang kulit
putih), dan seluk beluk kegiatan para Gubernur Jenderal dalam menjalankan
tugasnya di tanah jajahannya yaitu di Indonesia. Adapun uraian tentang
aktivitas rakyat jajahan diabaikan sama sekali.
-
Penulisan (historiografi) sejarah
nasional
Setelah Bangsa Indonesia memperoleh
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka sejak saat itu dilakukan
perubahan penulisan sejarah Indonesia yang sudah ada. Keadaan rakyat dan bangsa
Indonesia harus benar-benar menjadi focus perhatian, menjadi sasaran penulisan
sejarah yang harus diungkap sampai tuntas sesuai dengan keadaan dan kondisi
yang ada. Adapun yang dimaksud dengan
sejarah Indonesia adalah sejarah yang mengungkapkan kehidupan bangsa dan rakyat
Indonesia dalam segala aktivitasnya, baik politik, ekonomi, sosial, maupun
budaya.
·
Hubungan historiografi dengan
filsafat sejarah
Historiografi bukanlah hal sepele
baggi filsafat sejarah. Banyak ahli filsafat sejarah tidak menganggap historiografi
itu bagian dari filsafat sejarah. Alasannya karena historiografi merupakan
bagian dari penulisan sejarah itu sendiri. Dari sudut pandang ilmu sejarah
historiografi itu cukup menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar