A. Pembentukan Alam Semesta Dan Tata Surya
1.
Pembentukan Alam Semesta
Alam semesta
yang kita ketahui sekarang ini awal mulanya berasal dari gas yang berserakan
secara teratur di angkasa kemudian menjadi kabut (menjadi kumpulan-kumpulan kosmos).
Dalam pengertian alam semesta mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos.
Pengertian
alam semesta itu sendiri mencakup tentang mikrokosmos dan makrokomos, para ahli
astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang
angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya.
2. Pembentukkan Tata Surya
Tata surya
terdiri dari matahari sebagai pusat dari benda-benda lain seperti planet,
satelit, meteor – meteor, komet – komet, debu dan gas antar planet yang beredar
mengililinginya. Keseleruhan system ini bergerak mengililingi pusat galaksi.
Bagaimana tata surya terbentuk? Banyak teori tentang asal usul tata surya
dikemukakan orang, tetapi belum ada satu pun yang dapat diterima oleh semua
pihak. Diantara teori itu antara lain :
a. Hipotesis Nebuler/debu
Hipotesis ini
dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. Ia yakin bahwa system tata
surya terbentuk dari kondensasi awan panas. Pada proses kondensasi tersebut
sebagian terpisah dan merupakan cincin yang mengililingi pusat. Pusatnya itu
menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengililingi pusat tersebut,
dengan cara yang sama berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan
terbentuknya matahari tadi. Setelah mendingin, benda – benda ini akan menjadi
planet - planet seperti bumi dalam benda yang mengililinginya.
b. Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan
oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran
hipotesis nebular yang menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk dari kabut
gas yang sangat besar, berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada asumsi
bahwa terbentuknya planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan
adnya bintang besar lain yang sedang lewat didekat bintang yang merupakan
bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain itu, sebagian
berpngaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah
benda – benda yang disebut planettesimal.
c. Teori Tidal/ pasang surut
Hipotesis ini
dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys pada tahun 1919.menurut teori ini,
ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan
kemudian menghilang. Pada saat itu, sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari
bagian matahari yang lepas inilah kemmudian terbentuk planet – planet.
d. Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis ini
berpendapat bahwa kemungkinan matahari terdahulu merupakan sepasang bintang
kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan akibat gaya tarik
gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari. Pecahan tersebut
tetap berada disekitar dan beredar mengililinginya.
e. Teori G.P. Kuiper
Dikemukakan
oleh G.P. Kuiper pada tahun 1950. G.P Kuiper mengajukan teori berdasarkan
keadaan yang ditemui di tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas
teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandalkan matahari serta semua
planet-planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa.
3. Bumi Sebagai Planet
Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6milyar tahun jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6
juta kilometer atau 1 AU (ing: ASTRONOMICAL UNIT).
Bumi kita tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya dan
menggelembung pada equatornya. Jari- jari dikutub bumi adalah 6.356,8 Km
sedangkan pada equator jari- jari nya 6.378,2 Km. pepat nya bola bumi ini
disebabkan pada saat baru terbentuk bumi belum terlalu padat dan rotasinya
membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian
equator.
Ciri bumi dapat juga ditunjukkan oleh nilai massa jenisnya. Dengan
mengetahui masa jenis bumi kita dapat mempekirakan bahan-bahan penyusun bumi
khususnya bagian dalam bumi. Kita telah mengetahui massa dan jari-jari bumi.
Jika kita anggap bumi berbebtuk bola, maka volum bumi dapat kita hitung dengan
rumus volum bola (4/3)R2, dengan R adalah jari-jari bumi. Massa jenis rata-rata
bumi kira-kira 5.500 kg/m3 atau 5,5 massa jenis air (1000 kg/m3).
Selain memiliki massa jenis bumi juga melakukan rotasi. Rotasi adalah
perputaran bumi berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan bumi untuk
berotasi satu kali dmengitari porosnya adalah 1 hari atau 24 jam (tepatnya
adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah “arah timur” yaitu
dari barat ke timur.
Rotasi bumi terhadap porosnya menyebabkan:
a. Pergantian siang dan malam hari.
b. Gerak semu harian benda langit.
c. Penggembungan di khatulistiwa dan
pemepatan di kedua kutub bumi.
d. Perbedaan waktu untuk tempat-tempat
yang berbeda derajat bujurnya.
Bumi
juga melakukan Revolusi yaitu gerak bumi mengitari matahari. Arah revolusi sama
dengan arah rotasi, yaitu berlawan dengan arah jarum jam.Arah revolusi bumi ini
diciptakan sebagai “arah timur”, yaitu gerak dari timur ke barat.
Satu
kali revollusi bumi (disebut periode revolusi bumi) memerlukan waktu 362,25
hari (tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik).
Revolusi
bumi mengitari matahari menyebabkan :
a. Pergantian musim
b. Perubahan lamanya siang dan malam
c. Gerak semu tahunan matahari
d. Terlihatnya bintang yang berbeda dari
bulan ke bulan.
B. Struktur Bumi
1.
Komposisi dan Struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan,
berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang ter
besar dari empat planet kebumian,dalam kedua arti , massa dan ukuran.dari ke
empat panet kebumian, juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan
terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan
satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
2.
Bentuk
Bentuk planet bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (ablate spheroid).
Sebuah bualtan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan
buncitan pada khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi,menyebabkan
ukuran diameter khatulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub
ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 112.742 km, atau
kira-kira 40.000km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinidikan
sebagai1/10.000.000 jarak antara khatulistiwa ke kutub utara melalui kota
Paris, Prancis.
3.
Lapisan Bumi
Menurut
komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan
sebagai berikut :
1) Kerak bumi
Kerak bumi
adalah lapisan terluar dari bumi yang terbagi dua kategori, yaitu kerak samudera
dan kerak benua. Kerak samudera memiliki ketabalan sekitar 5-10 km, sedangkan
kerak benua mempunyai ketebalan 20-70 km. penyusun kerak samudera yang utama
adalah batuan basalt, sedangkan penyusun utama kerak benua adalah granit, yang
tidak sepadat batuan basalt. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk
lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. temperature kerak
meningkat seiring kedalamannya . pada batas terbawahnya temperatur kerak
menyentuh angka 200-400o C. kerak dan bagian mantel yang relative padat
membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan bagian
atmosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergrak. Temperaturnya
meningkat 30oC setiap km, namun gradian panas bumi akan semakin rendah pada
lapisan kerak yang lebih dalam.
2) Mantel bumi
Mantel bumi
terletak di antara kerak dan ini bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang
mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada bagian mantel bagian atas ±
1500oC-300oC.
3) Inti Bumi
Lapisan ini
bumi dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapidan inti dalam. Lapisan inti
luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai
2.200oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sebesar
2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya 4.500oC.
Berdasarkan
susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
a. Atmosfer
Atmosfer
adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan
lebih dari 650 km.
b. Litosfer
Adalah lapisan
kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat.
c. Hidrosfer
Air adalah
senyawa gabungan dua atom hydrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O.
sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah parairan. Lapisan air yang
menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
d. Biosfer
Biosfer
merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdidri dari gabungan ekosistem
yang ada di planet bumi. System ini mencakup semua makhluk hidup yang
berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh.
4.
Pembentukan Benua dan Samudera
Benua dan
samudera terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu bentuk benua dan
samudera tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses yang maka
terbentuklah benua seperti pada saat ini.
Ada seorang
ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang mengemukakan teori tentang
pembentukan benua. Menurut Alfred Wagener, sebelum jaman Carbon (± 300 juta
tahun lalu), semua benua yang ada sekarang ini trgabung menjadi satu yang
disebut benua Pangea. Benua pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu
benua Laurasia (di bagian utara) dan benua Gondwana (di bagian selatan). Proses
pecahnya benua Pangea ini terjadi sekitar135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya
benua Laurasia bagian barat bergerak ke utara menjauhi benua Gondwana yang akhirnya
membentuk benua Amerika utara. Sedangkan benua Gondwana di selatan terpecah
menjadi beberapa benua, yaitu sebagai berikut :
a. Bagian barat bergeser terus kea rah
barat menjadi benua Amerika Selatan.
b. Bagian timur bergerak ke timur
menjadi benua Afrika.
c. Bagian yang lebih kecil di bagian
timur terus bergerak kea rah timur laut dan menjadi India.
d. Satu bagian lagi terpecah menjadi
dua,yaitu bagian timur terus bergerak ke arah timur laut, dan pechn bagn barat
terus bergerak ke arah selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar