1.
Aktivitas manusia
yang menyebabkan perubahan siklus hidrologi, antara lain:
·
Pertanian
·
Industri
·
Deforestasi & Aforestasi
·
Pembangunan dam/ reservoir
·
Pengambilan air tanah berlebihan
·
Penggunaan air sungai berlebihan
·
Meningkatnya urbanisasi
2.
Dampak perubahan
siklus hidrologi :
·
Banjir ~
presipitasi & LP
·
Kekeringan ~ presipitasi & LP
·
Perubahan pada suhu permukaan bumi ~ evaporasi
·
Daur ulang biogeokimia (contoh : LP & air tanah
~ transpor nitrate)
3.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi Evapotranspirasi:
·
Radiasi
matahari
Meningkatnya RM yg
diterima tanaman akan mempercepat proses perjananan air dari akar ke tajuk.
·
Suhu
permukaan tajuk
Berkaitan langsung
dengan lama & intensitas RM. Semakin lama & tinggi intensitas RM yg
diterima tajuk tanaman, maka makin tinggi suhu permukaan tajuk. Suhu tajuk yg
tinggi akan meningkatkan bukaan stomata daun, sehingga laju evapotrasnpirasi
akan meningkat.
·
Kelembaban
udara
Semakin tinggi RH
akan memperpanjang waktu stomata untuk membuka, hingga makin tinggi laju
evapotranspirasi.
·
Kecepatan
angin
Kecepatan angin
berfungsi melalui mekanisme dipindahkannya uap air yang keluar dari pori – pori
daun. Semakin besar kecepatan, semakin tinggi laju evapotranspirasi.
·
Kelembaban
tanah
Kelembaban tanah ~
kadar air tanah.
Evapotranspirasi
berlangsung ketika tanaman sedang tidak kekurangan air. Semakin lembab kondisi
tanah, maka laju evaporasi akan semakin tinggi.
4.
Tipe hujan:
·
Hujan Konvektif
a.
Naiknya massa udara yang panas & lembab akibat pemanasan
permukaan bumi
b.
Massa udara yang
bergerak ke tempat yang lebih tinggi akan terkondensasi
& jatuh sebagai hujan
c.
Intensitas hujan yang tinggi
d.
Berlangsung relatif cepat
e.
Cakupan wilayah tidak terlalu luas (20-50 km2)
·
Hujan Orografik
a.
Biasanya terjadi
di pegunungan
b.
Massa udara yg lembab bergerak naik ke tempat yang lebih tinggi
mengikuti bentang lahan pegunungan
c.
Massa udara akan mengalami kondensasi dan jatuh menjadi hujan
d.
Massa udara yg melewati lereng hadap angin – hujan turun dalam intensitas besar
e.
Massa udara yg turun melewati lereng yang berlawanan arah hadap angin – hujan turun dalam
intensitas kecil
f.
Intensitas hujan meningkat dengan bertambahnya elevasi
g.
Berlangsung dalam waktu lama
h.
Pemasok air tanah, danau, bendungan & sungai di
daerah hulu
·
Hujan Frontal
a.
Disebabkan oleh bertemunya massa udara lembab yang hangat
dengan massa udara kering yang dingin
b.
Massa udara lembab akan bergerak ke atas
c.
Massa udara lembab mengalami kondensasi & jatuh
menjadi hujan
d.
Hujan frontal dingin : bila kemiringan permukaan frontal
besar - gerakan massa udara cepat –hujan lebat dalam waktu singkat, luasan
kecil
e.
Hujan frontal panas : bila kemiringan frontal kecil -
gerakan massa udara lambat - hujan intensitas rendah dalam waktu lama, luasan
besar
5.
Pengamatan & Pengukuran Curah Hujan (CH)
·
Alat pengukur/penakar CH
manual
a.
Berupa tabung yang telah diketahui volumenya
b.
Data yang di dapat : curah hujan harian ~
dihitung dari: volume air hujan / luas mulut penakar CH.
·
Alat pengukur/penakar CH
otomatis
a.
Bersifat otomatis memakai prinsip : pelampung, timbangan & jungkitan
b.
Keuntungan : waktu terjadinya hujan dpt diketahui, intensitas setiap hujan dpt dihitung,
pengukuran tidak harus dilakukan harian
c.
Jenis alat penakar CH otomatis : tipping bucket raingauge
6.
Tipping bucket raingauge:
Prinsip : salah satu jungkitan akan bergerak jatuh ke
bawah setiap kali air menerima air hujan dengan volume tertentu dan dihubungkan
dengan data logger (alat pencatat otomatis.
7.
Secara umum
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan:
·
Rehabilitasi dan restorasi dari kerusakan-kerusakan masa
lalu, serta pencegahan terhadap kemungkinan kerusakan lebih lanjut dimasa yang
akan datang.
·
Penggunaan sebaik-baiknya dan secara selektif teknologi
modern, di berbagai sektor pembangunan, serta pengawasannya atas segala akibat
yang tidak diinginkan terhadap lingkungan.
·
Penerapan teknologi hemat dan teknologi pencegahan, serta
kontrol teknologi, protective technology dan low waste/non waste technology.
·
Penyusunan dan penerapan standard kualitas lingkungan
yang dapat berupa ketentuan-ketentuan pengarahan atau petunjuk belaka, seperti
penerapan Nilai Ambang Batas (NAB) dan ketentuan hukum yang harus ditaati
sepenuhnya.
·
Dilaksanakannya usaha-usaha penunjang seperti;
penelitian, latihan dan pendidikan serta kegiatan-kegiatan penenrangan tentang
lingkungan hidup.
·
Penerapan tiga P, yaitu Piluter Analisis Principle, azas
pencemar harus membayar.
·
Mengintensifkan kewajiban melakukan analisis dampak
lingkungan bagi suatu proyek atau kegiatan pembangunan.
8. Hidrologi Adalah suatu ilmu yang mempelajari air dibumi, kejadian, sirkulasi dan distribusi, sifat-sifat kimia
dan fisika dan reaksinya dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan mahkluk
hidup.
9.
Siklus hidrologi adalah suatu proses
perputaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus-menerus. Dengan
adanya siklus
hidrologi maka keberadaan air di permukaan Bumi secara keseluruhan
relatif tetap. Air yang ada di permukaan Bumi, misalnya air danau, air sungai, rawa-rawa, gletser, lautan dan waduk, karena
penyinaran Matahari berubah menjadi uap dan karena tiupan angin dapat membubung tinggi, serta karena suhu
semakin rendah uap air dapat membeku sehingga jatuh ke Bumi yang disebut hujan.
10. Jenis siklus hidrologi ada tiga macam, yaitu:
·
Siklus pendek, yaitu air laut menguap, terjadi
kondensasi, uap air membentuk awan dan selanjutnya terjadi hujan yang jatuh ke
laut lagi.
·
Siklus sedang, yaitu air laut menguap, terjadi
kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan, hujan
jatuh di daratan menjadi air darat, selanjutnya kembali ke laut.
·
Siklus panjang, yaitu air laut menguap, terjadi
kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke
pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai,
selanjutnya kembali ke laut.
11. Proses siklus hidrologi:
·
Evaporasi, yaitu proses penguapan dari benda-benda mati
yang merupakan proses perubahan dari wujud air menjadi gas.
·
Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh
tumbuh-tumbuhan melalui permukaan daun.
·
Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara
evaporasi dan transpirasi.
·
Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi
titik-titik air (pengembunan) akibat terjadinya penurunan salju.
·
Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air
ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
INFILTRASI
1.
Infiltrasi : gerakan air masuk ke dalam lapisan tanah teratas sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke
arah lateral) dan gaya gravitasi (gerakan air ke arah vertikal)
2.
Perkolasi : gerakan air antar lapisan (lapisan tanah bawah dan lapisan batuan) di dalam tanah.
3.
Infiltrasi
a.
Infiltrasi menyebabkan air
dapat tersedia untuk kebutuhan tanaman
dan persediaan air tanah akan terisi kembali (groundwater
recharge)
b.
Laju infiltrasi yang tinggi
akan terjadi apabila tanah berada dalam
kondisi yang optimal ~ struktur pori tanah yang bagus
c.
Laju infiltrasi yang rendah
bisa terjadi apabila sebagian besar pori
– pori tanah tertutup
4.
Kenapa infiltrasi itu penting:
a.
Bila laju infiltrasi terhambat
maka air tidak dapat meresap ke dalam lapisan tanah ~ menyebabkan tingginya
limpasan permukaan
b.
Berkurangnya ketersediaan air
akibat rendahnya laju infiltrasi dalam lapisan tanah akan berkurang pula
ketersediaan air bagi tanaman
5.
Fungsi proses infiltrasi :
a. Infiltrasi bersifat mengendalikan ketersediaan air utk berlangsungnya evapotranspirasi & sumber
ketersediaan air bagi tanaman
b. Air infiltrasi merupakan sumber
air tanah (yang tidak kembali ke atmosfer melalui evapotranspirasi akan menjadi
air tanah)
c. Meningkatnya laju dan luas wilayah infiltrasi dapat memperbesar debit
aliran selama musim kemarau (baseflow)
d. Infiltrasi berfungsi mengurangi limpasan permukaan ~ banjir
6.
Proses terjadinya infiltrasi :
a. Proses masuknya air hujan melalui pori – pori permukaan tanah akibat gaya
gravitasi & gaya kapiler tanah.
b. Gaya gravitasi ~ gerakan air vertikal ke bawah tanah
c. Gaya kapiler tanah ~ gerakan air vertikal ke atas, ke bawah &
horizontal (lateral)
d. Gaya kapiler tanah ini bekerja pada tanah yg berpori – pori kecil &
tanah kering.
e. Tertampungnya air hujan di dalam lapisan tanah
f.
Proses mengalirnya air tersebut
secara vertikal & lateral
7.
Factor yang mempengaruhi infiltrasi
a.
Karakteristik hujan
Semakin lama waktu kejadian hujan dan tinggi intensitas hujan, maka akan terjadi penurunan kapasitas
infiltrasi secara konstan.
Penurunan kapasitas infiltrasi terjadi karena :
-
pemadatan permukaan tanah
-
penyumbatan pori-pori tanah
oleh partikel kecil
-
terjeratnya gelembung-gelembung
udara
b.
Tekstur tanah
-
Kapasitas infiltrasi tanah
pasir > tanah liat
-
Semakin banyak kandungan liat maka infiltrasi akan berkurang
c.
Kelembaban awal tanah (sebelum
terjadi hujan)
-
Laju infiltrasi akan meningkat
pada tanah kering (kelembaban tanah rendah).
-
Laju infiltrasi akan menurun
pada tanah basah (kelembaban tanah tinggi ~ pori-pori tanah jenuh air
d.
Keberadaan vegetasi di atas
permukaan tanah
-
Laju infiltrasi tinggi pada
tanah yang bervegetasi.
-
Sistem perakaran vegetasi &
serasah (bahan organik tanah) akan meningkatkan permiabilitas tanah (kemampuan
tanah menyerap air) hingga meningkatkan infiltrasi
e.
Kegiatan mikroorganisme & bahan organik
tanah
Kegiatan mikroorganisme tanah (sep. cacing, serangga) & bahan organik
tanah (serasah) akan meningkatkan porositas tanah. Peningkatan porositas tanah
akan meningkatkan infiltrasi
f.
Pengolahan tanah
Tanah yang sudah mengalami pengolahan (pembajakan, penanaman beberapa
kali rotasi tanaman) akan menurunkan kapasitas infiltrasi akibat pemampatan
lapisan tanah
8.
Kapasitas infiltrasi dapat ditingkatkan
dengan cara :
a.
Mengurangi pemadatan tanah
dengan mengurangi pemakaian
mesin – mesin pembajak ketika tanah basah
b.
Menjaga penutupan permukaan
tanah dengan tanaman
c.
Menambahkan bahan organik ke
dalam tanah untuk meningkatkan stabilitas agregat tanah
d.
Menjaga aktivitas biologis dalam tanah (mikroorganisme) guna
meningkatkan porositas tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar